Paris Saint-Germain (PSG) mencatat sejarah dengan meraih gelar Liga Champions UEFA pertama mereka setelah mengalahkan Inter Milan 5-0 di final yang berlangsung di Munich. Kemenangan ini tidak hanya menjadi pencapaian monumental bagi klub, tetapi juga menandai transformasi besar di bawah kepemimpinan pelatih Luis Enrique. Dengan strategi yang matang dan fokus pada pengembangan pemain muda, Enrique berhasil membentuk tim yang solid dan efektif, menjadikan PSG sebagai kekuatan baru di Eropa.

Salah satu bintang dalam pertandingan tersebut adalah Desire Doue, pemain berusia 19 tahun yang mencetak dua gol dan memberikan satu assist. Penampilannya tidak hanya membantu PSG meraih kemenangan telak, tetapi juga mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pemain termuda yang terlibat dalam tiga gol di final Liga Champions. Prestasi Doue menunjukkan keberhasilan Enrique dalam memberikan kepercayaan kepada talenta muda dan membangun tim yang tidak bergantung pada bintang besar.

Transformasi PSG di bawah Enrique terlihat jelas dari perubahan filosofi permainan. Setelah kepergian pemain seperti Neymar, Messi, dan Mbappé, Enrique membentuk tim yang mengedepankan kerja sama dan disiplin taktik. Pemain seperti Ousmane Dembélé dan Achraf Hakimi menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, mencerminkan efektivitas pendekatan Enrique dalam membangun tim yang kohesif dan kompetitif.

Kemenangan ini juga memiliki makna emosional bagi Enrique, yang mengenang putrinya, Xana, yang meninggal karena kanker pada tahun 2019. Dalam perayaan kemenangan, Enrique mengenakan kaus dengan ilustrasi Xana, menunjukkan bahwa kesuksesan ini juga merupakan penghormatan pribadi baginya.

Dengan pencapaian ini, PSG tidak hanya meraih gelar Liga Champions pertama mereka, tetapi juga mencatatkan treble kontinental, menjadi klub Prancis pertama yang meraih prestasi tersebut. Enrique menjadi pelatih kedua setelah Pep Guardiola yang berhasil meraih treble dengan dua klub berbeda. Kemenangan ini menandai era baru bagi PSG, menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan fokus pada pengembangan tim, mereka mampu bersaing dan meraih kesuksesan di level tertinggi sepak bola Eropa. Artikel ini di kutip oleh tim dunia olahraga.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *