Liverpool telah melakukan pengeluaran besar-besaran musim panas 2025, dengan total hampir menyentuh £300 juta setelah menyelesaikan penandatanganan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt senilai £69 juta ditambah £10 juta add‑ons. Ini menjadikan Ekitike sebagai pembelian ketujuh klub di jendela transfer ini, sekaligus menandai rekor dalam pengeluaran yang mereka catat sejauh ini. Dengan dana sebesar itu, Liverpool berusaha memperkuat lini serang mereka secara sangat signifikan.
Sebelumnya, Liverpool telah merekrut sejumlah pemain penting: Florian Wirtz (sekitar £116 juta termasuk bonus), Jeremie Frimpong (£29,5 juta) dan Milos Kerkez (£40 juta). Ditambah dengan dua kiper baru (Giorgi Mamardashvili senilai £25 juta dan Armin Pécsi sekitar £1,5 juta), total pengeluaran mencapai sekitar £196 juta sebelum kesepakatan Ekitike diumumkan.
Liverpool tercatat sebagai klub terbesar pengeluar di Premier League musim panas ini: total sekitar £295,5 juta dibandingkan Chelsea di posisi kedua dengan £211 juta. Bahkan setelah potongan pemasukan dari penjualan beberapa pemain, Liverpool menempati posisi pertama dalam daftar gross spend liga musim panas 2025.
Terlepas dari pengeluaran besar itu, Liverpool tetap berada dalam koridor aturan Profit and Sustainability Rules (PSR). Mereka memanfaatkan pendapatan tinggi, termasuk lebih dari £700 juta turnover saat ini dan laba dari penjualan seperti Caoimhín Kelleher dan Jarell Quansah, agar tidak melampaui batas kerugian PSR sebesar £105 juta dalam tiga tahun terakhir.
Strategi ini menggambarkan pendekatan baru Liverpool: meski agresif dalam membeli, mereka tetap mengutamakan kualitas daripada jumlah. FSG (Fenway Sports Group) membekali Arne Slot dan tim manajemen dengan anggaran besar tapi dibarengi manajemen keuangan yang cermat. Jika dibutuhkan, mereka bisa menambah pengeluaran hingga £200 juta lagi tanpa melanggar aturan PSR. Artikel ini di kutip oleh tim dunia olahraga.